Cordofa Susun Strategi Dakwah Mutakhir dalam Rakernas 2025

Tangerang Selatan–Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa) gelar Rapat Kerja Nasional Dai Transformatif Dompet Dhuafa 2025 di Wisma Syahida Inn, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, pada Selasa (8/7/25). Acara ini dihadiri oleh 26 Dai Transformatif Dompet Dhuafa yang bertugas di seluruh wilayah Indonesia.

Dalam acara pembukaan Rakernas Dai Transformatif ini, program Dai Transformatif Cordofa mendapat apresiasi Pemerintah Provinsi Banten sebagai salah satu program ID Humanity Dompet Dhuafa yang konsisten dalam memberdayakan umat di seluruh wilayah Indonesia.

“Kami sangat mengapresiasi atas konsistensi Dompet Dhuafa dalam memberdayakan umat, seperti Dai Transformatif yang tidak hanya berdakwah secara verbal tetapi juga telah menghadirkan solusi konkret atas persoalan sosial, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi di tengah masyarakat,” ujar Karna Wijaya, Sekretaris Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik dan Persandian Provinsi Banten yang mewakili Pemerintah Provinsi Banten.

Lebih lanjut, Karna Wijaya juga menyampaikan dukungan dari Pemprov Banten terhadap Program Dai Transformatif Cordofa.

“Dalam hal ini, Pemerintah Provinsi Banten terbuka untuk berkolaborasi memperluas jangkauan dakwah transformatif dalam berbagai program, karena kehadiran dai yang peka, adaptif, dan berdampak menjadi sangat penting untuk kemajuan masyarakat,” ujar Karna Wijaya.

Hal senada juga disampaikan Direktur Program Sosial, Kemanusiaan, dan Dakwah Dompet Dhuafa, Ahmad Shonhaji yang menyatakan pentingnya peran dai dalam membawa perubahan pada dinamika kehidupan sosial masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).

“Dengan hasil kinerja Dai Transformatif di berbagai wilayah yang luar biasa, ini menunjukkan betapa dahsyat kekuatan dakwah, di mana dai dapat menggerakkan masyarakat, membawa perubahan pada masyarakat, sehingga dapat menjawab permasalahan yang dihadapi masyarakat. Dai merupakan agen perubahan dalam masyarakat,” ucap Ahmad Shonhaji.

Sementara itu, Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ahmad Zubaidi, yang juga hadir dalam pembukaan acara Rakernas Dai Transformatif, menilai program Dai Transformatif Cordofa sebagai langkah yang tepat serta aplikatif.

“Karena selama ini yang kita secara umum ketahui, dai itu cuma NATO-No Action, Talk Only, sehingga saya kira Dai Transformatif ini merupakan sebuah langkah yang tepat dan juga langkah yang memang aplikatif di tengah berbagai kebutuhan di masyarakat,” ucap Ahmad Zubaidi.

Sebagaimana kiprah Dai Transformatif Cordofa di masyarakat yang tidak hanya berdakwah secara lisan melainkan juga berdakwah dengan memberdayakan masyarakat sehingga masyarakat mampu menghadapi berbagai permasalahan yang ada. 

Rakernas Dai Transformatif akan berlangsung selama tiga hari dan diisi dengan rangkaian kegiatan yang mencakup Presentasi Laporan Kinerja Dai Transformatif, Diskusi Bersama dan ditutup dengan Capacity Building bersama Forum Zakat.

Dengan dilakukannya Rakernas Dai Transformatif ini, para dai akan saling memaparkan capaian-capaian yang sudah dilakukan untuk dievaluasi dan dikoordinasikan sehingga bisa saling berkolaborasi untuk menjalankan rencana program pada semester berikutnya agar tercapainya pemberdayaan yang berkelanjutan.

Dai Transformatif merupakan salah satu ikhtiar Cordofa dalam menebar kemanfaatan di masyarakat. Dengan melihat berbagai permasalahan dan tantangan yang ada, harapannya program ini dapat membawakan solusi sehingga masyarakat mampu berdaya dalam menghadapi permasalahan tersebut. Melayani Lebih Baik untuk Menumbuhkan Kebaikan. (Shinta Fitrotun Nihayah/ID Humanity Dompet Dhuafa).