DDV Gelorakan Kurban Asik Tanpa Sampah Plastik di Momen Idul Adha 2025

Jakarta—Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) di seluruh Indonesia turut menyemarakkan program Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa pada Idul Adha 2025. Hal menarik dari gerakan DDV dalam perayaan Idul Adha adalah gerakan “Kurban Asik Tanpa Sampah Plastik” yang terus digelorakan dari tahun ke tahun. 

Gerakan Kurban Asik Tanpa Sampah Plastik adalah gerakan mengganti kemasan plastik sekali pakai dengan kemasan ramah lingkungan khas kearifan lokal untuk membungkus daging kurban yang didistribusikan. Gerakan ini diinisiasikan DDV sejak tahun 2021 dan telah masuk ke dalam salah satu gerakan World Environment Day Global 2025.

Menurut Kepala Bagian Dompet Dhuafa Volunteer (DDV), Ika Akmala menyatakan bahwa penyelenggaraan di tahun ini dilakukan di 18 provinsi dengan menargetkan 1.800 kemasan pengganti plastik sekali pakai.

“Target kita di tahun ini pengen bisa mencapai 1.800 kemasan ramah lingkungan untuk daging kurban yang diselenggarakan di 18 provinsi,” ujar Ika.

Lebih lanjut Ika juga menyatakan gerakan ini tidak hanya bertujuan untuk membangun gerakan relawan kurban yang ramah lingkungan, melainkan juga sebagai upaya untuk memberdayakan UMKM (Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah) lokal  sebagai penyedia kemasan ramah lingkungan di 18 provinsi tersebut.

Sebagaimana yang dilakukan di Bitung, Sulawesi Utara, DDV chapter Bitung memberdayakan pengrajin Daun Woka untuk mengganti kemasan daging kurban yang dibentuk memanjang dan tampak lebih cantik. Daun Woka sendiri merupakan alat pembungkus makanan yang populer digunakan di Sulawesi Utara.

Dalam pelaksanannya tersebut, DDV Bitung juga menggunakan bahasa lokal untuk menyemarakkan gerakan ini dalam kalimat “Jaga Akang Torang Pe Bumi, Karna Torang Pe Bumi Cuma Satu” yang artinya “Mari kita jaga bumi kita, karena bumi kita hanya satu”.

Tidak kalah uniknya dengan kemasan daging kurban di Bitung, di daerah Berau, Kalimantan Timur, Masyarakat Berau bersama tim DDV menggunakan keranjang dari daun kelapa yang dibentuk sedemikian rupa uniknya sebagai pembungkus daging kurban. Sehingga daging kurban yang dibagikan pun tampak lebih rapih dan unik.

Kemudian untuk di daerah Gorontalo, DDV mengganti bungkus daging kurban dengan menggunakan pembungkus Besek Bambu khas kerajinan warga setempat yang membuat tampilan kemasan daging kurban tampak eksklusif.

Di daerah Lampung, kemasan ramah lingkungan yang digunakan sebagai pengganti kemasan plastik untuk daging kurban adalah kerajinan keranjang yang dianyam sederhana dan diikat memanjang di bagian atasnya. Kerajinan tersebut tampak unik dan memberikan kesan istimewa untuk daging kurban yang dibungkus di dalamnya.

Gerakan tersebut mendapat tanggapan antusias masyarakat setempat, karena dalam penyelenggaraanya DDV mengajak masyarakat untuk turut serta bergotong royong dalam membuat kerajinan kemasan ramah lingkungan tersebut.

Sebagaimana yang disampaikan Yudiansyah, warga Desa Datar Lebuay, Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, bahwa ia mengaku sangat senang dan bersyukur atas terpilihnya wilayah tersebut sebagai salah satu wilayah terpillih untuk diselenggarakannya gerakan Kurban Asik Tanpa Sampah Plastik oleh DDV.

“Alhamdulillah sangat bersyukur mendapat kesempatan dan menjadi bagian dari salah satu wilayah yang mendapat manfaat juga daging-daging kurban pada momen Idul Adha 1446 H ini,” ungkap Yudiansyah.

Dalam penyelenggaraannya, Yudiansyah juga menyatakan sangat mendukung penggunaan kemasan ramah lingkungan sebagai pengganti kemasan plastik sekali pakai untuk membungkus daging kurban.

“Iya, saya sudah berkoordinasi dengan pihak Dompet Dhuafa cabang Lampung ternyata kemasan dagingnya pakai besek dan keranjang bambu yang notabene ramah lingkungan dan dari kami memutuskan untuk membuat kemasan daging dari daun aren untuk mendukung gerakan kurban asik tanpa sampah plastik.” Tambah pak Yudiansyah

Adapun gerakan “Kurban Asik Tanpa Sampah Plastik” oleh DDV ini telah berhasil mengurangi ribuan sampah kemasan plastik sekali pakai yang seringkali menjadi pembungkus daging kurban untuk didistribusikan setiap tahunnya. Sebagaimana misalnya pada tahun 2024 lalu, tim relawan kurban ramah lingkungan DDV berhasil mengurangi sampah plastik sekali pakai hingga mencapai 18.277.

Gerakan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan yang semakin hari semakin terancam oleh tumpukan sampah plastik yang tidak mudah terurai. Dari gerakan ini juga, DDV ingin membuktikan bahwa ibadah qurban yang setiap tahunnya identik dengan penggunaan plastik sekali pakai bisa dilakukan tanpa menyumbang sampah plastik kembali.

Melalui gerakan ini, DDV berharap agar masyarakat dan para pelaku UMKM lokal yang turut serta dalam gerakan ini bisa menjaga lingkungan dari tumpukan sampah plastik dengan mengurangi  dan bisa lebih bijak dalam menggunakan plastik sekali pakai. (Shinta Fitrotun Nihayah/ID Humanity Dompet Dhuafa)