Sejak Oktober 2023 sampai saat ini, Jalur Gaza masih mengalami krisis kemanusiaan terburuk dalam sejarahnya. Lebih dari 48.000 jiwa telah syahid, dan lebih dari 111.000 lainnya terluka akibat agresi militer yang tiada henti. Sekitar 90% dari 2,3 juta penduduk Gaza terpaksa mengungsi, kehilangan rumah, keluarga, dan masa depan mereka.
Infrastruktur vital seperti rumah sakit, sekolah, dan jaringan air bersih hancur lebur. Sebanyak 95% rumah sakit tidak lagi beroperasi, dan lebih dari 292.000 unit rumah rusak berat atau hancur total.
Anak-anak menjadi korban paling rentan. Lebih dari 11.000 siswa kehilangan nyawa, dan ratusan ribu lainnya kehilangan akses pendidikan. Mereka hidup dalam ketakutan, kelaparan, dan trauma yang mendalam.