
Tenjolaya, Bogor—Cerah matahari siang itu memayungi suasana ceria anak-anak yang sedang menorehkan kuas lukisnya di atas caping. Bersama para relawan, anak-anak diajak menuangkan kreativitasnya lewat warna-warni cat lukis caping yang hasilnya akan mereka berikan kepada orang tua maupun kerabat mereka yang bertani.
Kegiatan melukis caping merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Youth Action Camp 2025. Dengan bertajuk ‘Kolaborasi Pemuda, Menguatkan Gerakan Kerelawanan’, Dompet Dhuafa Volunteer (DDV), mengolaborasikan aksi kebaikan bersama Kolaborasi Masjid Pemberdaya (KMP)-Remaja Masjid Fatimah Syarif, serta Ngakarya (Ngajak Berkarya) pada Sabtu (4/10/2025) dan Minggu (5/10/25) lalu.

Dengan melibatkan anak-anak dan masyarakat setempat, Youth Action Camp 2025 diisi dengan kegiatan melukis caping, menggambar mural, dan menganyam anyaman bambu. Rangkaian kegiatan tersebut memberikan kesan sukacita kepada para relawan, salah satunya Muhamad Khairul Rasyid, volunteer asal Padang yang kini menempuh studi S2 di Jakarta.
Meski aksi kerelawanan ini bukan kali pertama baginya, Khairul merasakan kesan baru dalam Youth Action Camp 2025.
“Ini menjadi salah satu kolaborasi aksi yang luar biasa yang pernah aku ikuti. Aku jadi bersyukur bisa meluangkan waktuku di sini di tengah kesibukanku. Karena aksi ini unik, melibatkan komunitas seni, memanfaatkan masjid sebagai tempat pelaksanaan aksi. Dan kerennya kita di sini sebagai anak muda sama-sama menuangkan semangat aksi kebaikan untuk dikolaborasikan,” ujar Khairul.
Selain kolaborasi aksinya yang unik, bagi Khairul, suasana indah dan sejuk perbukitan di Masjid Fatimah Syarif juga menjadi tempat melepas penat dari rutinitas harian.
“Suasana alam seperti ini juga bisa bikin kita bisa healing dari crowded-nya Jakarta sehari-hari. Apalagi di aksinya juga kita melakukan berbagai kegiatan seni bersama anak-anak dan warga, ini sangat menyenangkan dan cukup melepas kepenatan,” lanjutnya dengan antusias.
Berkesempatan mengabiskan akhir pekan bersama anak-anak di sana, Khairul mengatakan melalui kegiatan ini, ia semakin merasakan pentingnya peran anak muda untuk hadir di masyarakat, terutama yang di dalamnya banyak anak-anak yang tidak bisa merasakan bangku sekolah.
“Mendengar latar belakang masyarakat dan anak-anak di sini yang termasuk zona merah dengan tingkat pendidikan yang rendah, menurutku ini jadi momen penting bagi kita anak muda untuk terus menguatkan kolaborasi dan terus sama-sama melaksanakan aksi kebaikan bagi mereka yang membutuhkan kehadiran kita,” lanjutnya.

Tidak hanya Khairul, hal serupa pun dirasakan Anjani dan Meisya. Saat mengikuti aksi menggambar mural, dua volunteer asal Tangerang ini menyadari pentingnya peran anak muda dalam aksi kerelawanan.
“Kami bisa merasakan pentingnya peran kami sebagai anak muda yang masih SMA dalam membantu masyarakat dan anak-anak, meskipun ini aksi pertama kami dalam kerelawanan. Karena sebelumnya yang kami tahu teman-teman seumuran kami cuma berkegiatan di lingkungan sekolah saja, atau sekedar bermain HP sepulang sekolah,” ucap Anjani.
Anjani juga mengungkapkan rasa harunya saat ikut menorehkan cat ke mural gambar profesi dan pesan-pesan edukatif.
“Aku merasa sedih melihat banyak anak-anak di sini yang belum bisa baca. Semoga mural yang kita gambar bisa semakin menyemangati mereka untuk terus belajar dan bikin mereka jadi tahu kalau banyak profesi yang bisa mereka jadikan cita-cita untuk masa depan mereka,” ucap Anjani penuh haru.
Sementara itu, bagi Meisya, kegiatan Youth Action Camp membuat ia menyadari akan dampak positif yang bisa diberikan dalam setiap aksi kerelawanan. Ia pun mengungkapkan ingin terus melakukan aksi kebaikan berdampak lainnya, “Dari kegiatan ini, aku jadi ingin terus ikut aksi kerelawanan lainnya. Apalagi di samping kegiatannya, aku juga menikmati alam yang indah di sini. Itu bikin aku ingin juga ikut aksi kerelawanan yang menjaga lingkungan.”
“Ternyata peran anak muda dalam kerelawanan bisa memberikan dampak positif yang nyata termasuk dalam menjaga dan melestarikan lingkungan,” ujarnya dengan antusias.
Ruang Kolaborasi Relawan

Kepala Bagian DDV Ika Akmala menyatakan pelaksanaan Youth Action Camp 2025 ditujukan untuk menjadi ruang bagi para relawan muda untuk saling berkolaborasi dengan cara yang menyenangkan.
“Melalui berbagai kegiatan yang menyenangkan ini, kami ingin menumbuhkan rasa peduli dan tanggung jawab sosial kepada anak muda dengan cara berbeda serta kolaboratif. Kami percaya perubahan bisa dimulai dari langkah kecil dan penuh warna-dari desa, bersama masyarakat, dan digerakkan oleh semangat anak muda yang tak kenal batas,” ucap Ika.
Selain diisi dengan beberapa kegiatan menyenangkan, dalam Youth Action Camp juga mengajak para relawan untuk memaknai masjid sebagai tempat yang tidak hanya digunakan untuk beribadah melainkan juga untuk melakukan aksi kebaikan.
Mewujudkan aksi kebaikan yang berdampak menjadi semangat DDV dalam setiap aksinya yang terangkum dalam misi #1Hari1Kebaikan. Dengan misi tersebut, DDV terus berkomitmen menebarkan manfaat dan kebaikan di seluruh penjuru Indonesia. (Shinta Fitrotun Nihayah/ ID Humanity Dompet Dhuafa).
