
Jakarta—Anak-anak itu sedang berjuang melawan penyakit dalam tubuhnya. Dengan alat bantu pernapasan, kursi roda, ataupun selang minum yang harus terpasang, mereka tetap tampak ceria menghabiskan waktu bersama, Sabtu (15/3/2025). Di siang itu anak-anak asyik melihat banyak akuarium besar berisi ikan badut, ubur-ubur, sampai menuntaskan rasa penasarannya menyentuh bintang laut untuk pertama kali.
Lekuk senyum yang menghias wajah anak-anak itu menerbitkan perasaan tenang para Ibu yang mendampingi saat itu. Para Ibu percaya kebahagiaan anak-anaknya bisa menjadi obat terbaik untuk melawan penyakit yang sedang diderita mereka. Para Ibu meyakini keceriaan itu dapat memupuk semangat dan harapan anak-anak untuk sembuh.

Pada Sabtu (15/3), Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa mengajak pasien anak rujukan nasional di Jakarta untuk mengikuti acara “Sahabat Berbagi Harapan” di Jakarta Aquarium, Neo Soho Mall, Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta.
Sebanyak 30 pasien anak ikut serta dalam acara tersebut didampingi oleh Ibu atau Bapak mereka.

Risma (35) membagikan cerita pengalamanya mengikuti acara tahunan dari LPM Dompet Dhuafa tersebut. Baginya, acara Sahabat Berbagi Harapan punya daya positif untuk anaknya, Ilham (14), yang sedang berjuang melawan synovial sarcoma atau kanker bagian otot selama dua tahun ini.
“Saya dan Ilham juga pernah mengikuti kegiatan yang sama. Kegiatan rekreasi. Saat itu Ilham happy banget. Biasanya dia selalu demam pasca-kemoterapi. Waktu itu dia gak demam. Kami kaget, tapi kata dokternya itu karena dia bahagia,” ujar Risma.

Risma sempat ragu karena khawatir Ilham tak bisa menghadiri acara ini, sebab di hari yang sama ia harus menjalani MRI.
Untungnya, proses MRI berjalan lancar, dan Ilham tetap bisa hadir di Jakarta Aquarium untuk bertemu dengan teman-temannya.
“Alhamdulillah Ilham senang banget. Selama ini Ilham bolak-baliknya rumah sakit. Lingkungannya rumah sakit. Terus dia bertemannya dengan jarum suntik. Dia di lab, ambil darah harus disuntik. Itu bisa tiga sampai empat kali. Setiap hari bolak-baliknya RSCM, rumah sakit, begitu ada undangan seperti ini dari Dompet Dhuafa pasti senang banget,” kata Risma.
“Saya rasa anak-anak yang lain pasti sama. Siapa, sih, yang enggak seneng diajak lihat-lihat hewan kesukaan mereka. Pasti senang banget. Pastinya harapan orang tua kan anak-anak bahagia, anak-anak semangat, agar bisa sehat,” tutup Risma.

Tidak hanya memberikan kesan bahagia kepada pasien anak-anak, acara Sahabat Berbagi Harapan pun menjadi ruang para Ibu yang berjuang keras untuk kesembuhan anak-anaknya saling bertemu dan menguatkan satu sama lain.
Seperti yang diceritakan oleh Ifayuni (33), Ibunda dari Itmam Mumtaz (9), penyintas penyakit jantung bawaan dan gangguan otak (cerebral palsy). “Secara fisik dan mental pasti ada rasa lelahnya juga, tetapi kami sangat bersyukur sekali ada acara Dompet Dhuafa ini yang bisa memberi semangat kepada kami,” ucap Ifayuni.
Ifayuni merasakan kehangatan di tengah para Ibu yang mengemban perjuangan yang sama dengannya. Saling bertukar cerita satu dengan yang lainnya mendatangkan semangat tambahan untuk Ifayuni.

Tak kuasa menahan air mata yang menitik di wajahnya, Ifayuni mengucapkan beribu rasa terima kasihnya atas terselenggaranya acara Sahabat Berbagi Harapan. Ia menyadari dirinya tak seorang diri berjuang mendampingi anaknya untuk bisa sembuh.

“Kita tahunya hanya rumah dan rumah sakit. Setiap hari kita ke rumah sakit. Berjuang untuk kesembuhan anak-anak kita. Dengan acara Dompet Dhuafa ini, kita senang banget. Terima kasih banyak untuk Dompet Dhuafa telah berbagi kepada kami. Allah SWT yang bisa membalas kebaikan Dompet Dhuafa,” seru Ifayuni.
Kamaludin selaku Kepala LPM Dompet Dhuafa yang ikut hadir menemani peserta, menjelaskan secara menyeluruh tujuan dari acara Sahabat Berbagi Harapan.
“Sahabat berbagi harapan adalah program untuk menghibur pasien anak-anak dan pendamping pasiennya di bulan Ramadan ini. Selama ini mereka banyak berkutat baik di rumah sakit atau di shelter atau di rumah singgah, jadi di hari ini kita mengundang mereka untuk healing, berekreasi, sambil bersilaturahmi,” terang Kamaludin.
Menurut Kamaludin, dalam acara Sahabat Berbagi Harapan, para pasien anak-anak dan para orangtua mereka bisa saling berbagi cerita dengan begitu bisa melepaskan segala penat mereka selama rutinitas berobat ke rumah sakit.

“Sahabat Berbagi Harapan ini sudah yang keempat kalinya. Kita menyelenggarakan setiap bulan Ramadan. Dengan harapan bisa memberikan kebahagiaan untuk para pasien anak dan pendampingnya,” ucap Kamaludin.
Acara Sahabat Berbagi Harapan pada hari itu ditutup dengan pengajian, pembagian bingkisan untuk pasien dan pendamping pasien, serta berbuka puasa bersama.
Tak ada pengobatan yang bisa menyembuhkan apa yang tak dapat disembuhkan oleh kebahagiaan. Frasa itu mampu memupuk harapan untuk setiap insan yang sedang berjuang mengalahkan penyakit di dalam tubuhnya.
Di balik tawa riang anak-anak di Jakarta Aquarium hari itu, tersimpan harapan yang terus menyala. Harapan untuk hari-hari yang lebih baik, untuk kekuatan yang tak pernah surut, dan untuk kesembuhan yang selalu layak diperjuangkan. (Muhammad Afriza Adha/ID Humanity Dompet Dhuafa)