amp-web-push-widget button.amp-subscribe { display: inline-flex; align-items: center; border-radius: 5px; border: 0; box-sizing: border-box; margin: 0; padding: 10px 15px; cursor: pointer; outline: none; font-size: 15px; font-weight: 500; background: #4A90E2; margin-top: 7px; color: white; box-shadow: 0 1px 1px 0 rgba(0, 0, 0, 0.5); -webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); } .amp-logo amp-img{width:190px} .amp-menu input{display:none;}.amp-menu li.menu-item-has-children ul{display:none;}.amp-menu li{position:relative;display:block;}.amp-menu > li a{display:block;} /* Inline styles */ div.acss138d7{clear:both;}div.acss5dc76{--relposth-columns:3;--relposth-columns_m:2;--relposth-columns_t:3;}div.acssace17{aspect-ratio:1/1;background:transparent url(https://idhumanity.org/wp-content/uploads/2025/02/IMG_9612-150x150.jpg) no-repeat scroll 0% 0%;height:150px;max-width:150px;}div.acss6bdea{color:#333333;font-family:Arial;font-size:12px;height:75px;}div.acss49215{aspect-ratio:1/1;background:transparent url(https://idhumanity.org/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250220-WA0055-150x150.jpg) no-repeat scroll 0% 0%;height:150px;max-width:150px;}div.acss9c87a{aspect-ratio:1/1;background:transparent url(https://idhumanity.org/wp-content/uploads/2025/05/WhatsApp-Image-2025-05-07-at-10.37.15_27817c6e-150x150.jpg) no-repeat scroll 0% 0%;height:150px;max-width:150px;} .icon-widgets:before {content: "\e1bd";}.icon-search:before {content: "\e8b6";}.icon-shopping-cart:after {content: "\e8cc";}
Gunungkidul—Timbulan sampah organik masih menjadi persoalan yang meresahkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama sampah organik yang berasal dari tingkat rumah tangga. Timbulan sampah organik ini tidak hanya menimbulkan bau yang mengganggu, tetapi juga dapat berdampak serius pada pencemaran lingkungan.
Padahal, jika sampah organik terolah dengan baik justru dapat memberikan banyak manfaat dan bahkan bisa memiliki nilai ekonomi. Salah satunya adalah dengan mengolahnya menjadi pupuk kompos.
Berkenaan dengan hal itu, ID Humanity Dompet Dhuafa melalui Disaster Management Center (DMC) menggelar pelatihan Pemanfaatan Sampah Organik menjadi Pupuk Kompos di Kelurahan Pengkol, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Selasa (29/07/25) lalu.
Dalam pelatihan ini, Tim DMC melakukan serangkaian pemaparan materi dan praktik yang secara langsung melibatkan peserta pelatihan. Tim DMC juga membantu menyediakan beberapa alat yang dibutuhkan untuk membuat pupuk kompos dari sampah organik.
Sebagai daerah yang sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani, pelatihan ini sangat bermanfaat bagi mereka. Sebab, pupuk kompos yang diolah dari sampah organik tersebut tidak hanya membantu mereka mengurangi timbunan sampah organik rumah tangga tetapi juga membantu menunjang kebutuhan pupuk mereka.
“Karena mayoritas masyarakat di sini petani, dengan pelatihan ini kita juga jadi bisa mengajak mereka untuk sedikit demi sedikit beralih menggunakan pupuk kompos yang organik. Apalagi pupuk subsidi dari pemerintah juga sudah mulai berkurang,” ungkap Yuli, salah satu peserta pelatihan.
Sementara itu, Rustuti yang juga salah satu peserta pelatihan mengungkapkan, pemanfaatan sampah organik menjadi pupuk kompos menjadi sesuatu hal yang baru bagi masyarakat setempat, karena sebelumnya sampah organik hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
“Sebelumnya kebanyakan masyarakat di sini memanfaatkan sampah organiknya hanya untuk pakan ternak, sehingga mudah-mudahan dari pelatihan ini bisa lebih membantu masyarakat dalam mengurangi timbulan sampah organik,” ungkap Rustuti yang juga merupakan salah satu peserta pelatihan.
Lebih lanjut, Yuli berharap agar pemanfaatan sampah organik menjadi pupuk kompos dapat terus dilakukan oleh seluruh masyarakat Desa Pengkol baik dengan cara yang sederhana maupun dengan menggunakan peralatan khusus.
“Saya harap masyarakat bisa sedikit demi sedikit terus memanfaatkan sampah organiknya baik dari cara yang paling sederhana ataupun dengan menggunakan peralatan yang lebih baik. Karena kalau ini bisa terus dilakukan masyarakat, maka ini bisa jadi bentuk kepedulian kita menjaga lingkungan sekitar,” pungkasnya.
Kawan baik, dengan mengolah sampah organik menjadi sesuatu yang bermanfaat tidak hanya akan memberikan dampak positif bagi lingkungan di masa sekarang melainkan juga demi kelangsungannya di masa mendatang. Karena Bumi Cuma Satu, Berdaya Sekarang. (Shinta Fitrotun Nihayah/DMC Dompet Dhuafa).
Jakarta—ID Humanity Dompet Dhuafa melalui Disaster Management Center (DMC) mengadakan sosialisasi Siap Siaga Bencana di…
Sukabumi, Jawa Barat--Dompet Dhuafa semarakan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di Sekolah Dasar Negeri…
Bandung Barat, Jawa Barat—ID Humanity Dompet Dhuafa melalui Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa) menyalurkan bantuan…
Gorontalo—Di bawah langit cerah nan biru, anak-anak yang telah merapatkan duduknya tampak bersemangat saat tim…
Jakarta - Ribuan orang hadir dalam Aksi Bersama Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) didukung…
Bogor—ID Humanity Dompet Dhuafa melalui Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) meresmikan sembilan Posko Layanan Bagian Pemulasaraan…