amp-web-push-widget button.amp-subscribe { display: inline-flex; align-items: center; border-radius: 5px; border: 0; box-sizing: border-box; margin: 0; padding: 10px 15px; cursor: pointer; outline: none; font-size: 15px; font-weight: 500; background: #4A90E2; margin-top: 7px; color: white; box-shadow: 0 1px 1px 0 rgba(0, 0, 0, 0.5); -webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); } .amp-logo amp-img{width:190px} .amp-menu input{display:none;}.amp-menu li.menu-item-has-children ul{display:none;}.amp-menu li{position:relative;display:block;}.amp-menu > li a{display:block;} /* Inline styles */ div.acss138d7{clear:both;}div.acss5dc76{--relposth-columns:3;--relposth-columns_m:2;--relposth-columns_t:3;}div.acssae964{aspect-ratio:1/1;background:transparent no-repeat scroll 0% 0%;height:150px;max-width:150px;}div.acss6bdea{color:#333333;font-family:Arial;font-size:12px;height:75px;} .icon-widgets:before {content: "\e1bd";}.icon-search:before {content: "\e8b6";}.icon-shopping-cart:after {content: "\e8cc";}
Artikel

Jaenal Arifin, Relawan Pemulasaraan Jenazah: Hormati Perjalanan Hidup dan Kehidupan Akhir

Jaenal Arifin, seorang relawan Dompet Dhuafa, telah mengabdikan dirinya dalam bidang kemanusiaan dengan penuh ketulusan dan dedikasi. Perjalanan hidupnya yang dimulai dari keterlibatannya di Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa hingga akhirnya bergabung dengan Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa), telah memberikan banyak pelajaran berharga tentang arti pengabdian dan pelayanan yang tulus kepada sesama, terutama dalam mengurus jenazah.

Awal mula pengabdiannya dimulai ketika Jaenal terlibat dalam tugas pemulihan jenazah di LPM. Tugas tersebut seringkali dianggap berat oleh banyak orang, namun bagi Jaenal, ini adalah kesempatan untuk memberikan penghormatan yang layak kepada mereka yang telah meninggalkan dunia ini. “Ini lebih dari sekadar praktik, ini soal panggilan hati. Saya ingin memberikan yang terbaik dalam merawat jenazah, bukan hanya dari sisi teknis, tetapi dari sisi batiniah,” ujar Jaenal mengenang awal perjalanan pengabdiannya.

Pengalamannya dalam pemulihan jenazah membawa banyak tantangan, salah satunya ketika dia harus memandikan jenazah yang sudah terpapar lebih dari 12 jam. Meskipun kondisinya tidak ideal, Jaenal tetap melaksanakan tugasnya dengan penuh kehati-hatian dan rasa hormat. “Dalam situasi seperti itu, kami tidak hanya belajar soal keterampilan, tetapi juga soal bagaimana menghadapi setiap kondisi dengan sabar dan penuh perhatian,” tambahnya.

Setelah bergabung dengan Cordofa, Jaenal semakin memperdalam pemahaman dan keterampilannya melalui berbagai pelatihan kemanusiaan. Salah satunya adalah pelatihan yang diadakan di Gunung Gede, yang membuatnya semakin yakin bahwa pengabdian dalam kemanusiaan tidak hanya membutuhkan keterampilan teknis, tetapi juga pemahaman spiritual yang mendalam. “Pelatihan-pelatihan di Cordofa memberikan lebih dari sekadar ilmu tentang kemanusiaan, tetapi juga mengajarkan kami bagaimana menjalani tugas dengan keikhlasan,” jelas Jaenal.

Selama berkhidmat, Jaenal tidak hanya menghadapi tantangan dalam hal teknis, tetapi juga dalam hal emosional. Meski terkadang harus mengurus jenazah di tengah kondisi yang penuh kesabaran, seperti saat bulan puasa, ia tetap menjalankan tugas dengan sepenuh hati. “Selama bulan puasa, saya bisa memandikan jenazah tiga kali dalam seminggu. Itu bukan hanya soal fisik, tapi lebih kepada bagaimana hati kita bisa tetap ikhlas dalam menjalankan tugas ini,” katanya.

Jaenal juga mengingatkan pentingnya regenerasi dalam dunia kemanusiaan. “Generasi muda harus mulai belajar dan mengasah diri sejak dini. Dengan mengikuti pelatihan dan terus menambah pengalaman, mereka akan siap untuk melanjutkan tugas mulia ini di masa depan,” ujarnya, memberi pesan yang penuh harapan untuk masa depan kemanusiaan.

Kisah Jaenal Arifin adalah contoh nyata bagaimana dedikasi dalam pelayanan kemanusiaan tidak hanya terwujud dalam tindakan, tetapi juga dalam ketulusan hati. Sebagai relawan Cordofa, Jaenal tidak hanya memberikan dirinya untuk tugas-tugas yang tampak, tetapi juga menghadapi momen-momen penuh keheningan dengan penuh rasa hormat dan pengabdian. Ini adalah bukti bahwa pelayanan yang tulus dan ikhlas memiliki dampak yang besar bagi mereka yang membutuhkan. (Hasna Aghnia Mumtazah / Dompet Dhuafa)

ID HUMANITY

Recent Posts

Pelatihan Al-Quran Isyarat: Jalan Baru Mengaji bagi Teman Tuli

Jakarta—Meskipun hidup di dunia tanpa bunyi, teman Tuli masih bisa melafalkan Al-Quran lewat tanda. Dengan…

3 days ago

Dompet Dhuafa Salurkan Santunan untuk 120 Mualaf di Masjid Jamik Kebun Bunga Medan

Medan--Dompet Dhuafa melalui Direktur Program Sosial, Kemanusiaan, dan Dakwah, K.H. Ahmad Shonhaji, MM, menyerahkan santunan…

5 days ago

Siapkan Dai Tanggap Bencana, Cordofa Gelar Pelatihan Kebencanaan bagi Dai se-Jabodetabek

Bogor—Setiap elemen masyarakat perlu memiliki pengetahuan manajemen bencana, tidak terkecuali para dai. Perannya sebagai pendakwah,…

1 week ago

100 Tenaga Kesehatan RSCM Mendapat Pelatihan Bimbingan Rohani

Pemateri LPM Dompet Dhuafa menyampaikan materi tentang Pemulasaran Jenazah Antara Syar’I dan Tradisi (19/9) Jakarta—100…

2 weeks ago