amp-web-push-widget button.amp-subscribe { display: inline-flex; align-items: center; border-radius: 5px; border: 0; box-sizing: border-box; margin: 0; padding: 10px 15px; cursor: pointer; outline: none; font-size: 15px; font-weight: 500; background: #4A90E2; margin-top: 7px; color: white; box-shadow: 0 1px 1px 0 rgba(0, 0, 0, 0.5); -webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); } .amp-logo amp-img{width:190px} .amp-menu input{display:none;}.amp-menu li.menu-item-has-children ul{display:none;}.amp-menu li{position:relative;display:block;}.amp-menu > li a{display:block;} /* Inline styles */ div.acss138d7{clear:both;}div.acss5dc76{--relposth-columns:3;--relposth-columns_m:2;--relposth-columns_t:3;}div.acssae964{aspect-ratio:1/1;background:transparent no-repeat scroll 0% 0%;height:150px;max-width:150px;}div.acss6bdea{color:#333333;font-family:Arial;font-size:12px;height:75px;} .icon-widgets:before {content: "\e1bd";}.icon-search:before {content: "\e8b6";}.icon-shopping-cart:after {content: "\e8cc";}
Mojokerto, Jawa Timur–Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa hadirkan talkshow dengan tema Sinergi Pentahelix pada acara Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di Kota Mojokerto pada Rabu (01/10/2025).
Berlangsung di Ruang Rapat Paseban Agung, Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Mojokerto, diskusi berlangsung interaktif.
Adapun para narasumber terdiri dari Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Prasinta Dewi; Deputi Direktur 1 Program Sosial, Kemanusiaan, dan Dakwah Dompet Dhuafa, Juperta Panji Utama; Redaktur Jawa Pos Radar Mojokerto, M. Chariris; Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, Mochammad Thanthowy Syamsuddin; dan Deputy General Manager PT Kurita Indonesia, Akito Yanai.
Prasinta Dewi menjelaskan betapa pentingnya Pentahelix untuk menekan risiko bencana dan meningkatkan upaya ketangguhan masyarakat hadapi bencana.
“Bencana adalah urusan bersama, peran Pentahelix sangat ditunggu. Banyak sekali ide-ide yang sudah dilakukan yang terkait dengan ancaman, untuk mengurangi risiko bencana,” ucap Prasinta.
“Kita juga harus melihat ancaman di sekitar kita bukan hanya banjir ataupun cuaca ekstrim, banyak bencana lain butuh peran Pentahelix,” lanjut Prasinta.
“Perlu adanya edukasi keberlanjutan. Ruang untuk memperkuat sinergi”.
Di sisi lembaga filantropi, Juperta Panji Utama menitikberatkan bahwa masyarakat dhuafa jauh lebih rentan dan terdampak dari bencana yang terjadi.
Mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan terdampak jauh lebih parah ketimbang mereka yang kehidupannya mapan. Saat terdampak maka upaya untuk pemulihan (recovery) akan lebih besar penangananya.
“Saat terjadi bencana kaum dhuafa terdampak paling besar,”ucap Panji.
“Dompet Dhuafa berusaha dan mengajak semua pihak bahwa risiko itu bisa diubah menjadi kekuatan bukan ketakutan. Risiko menjadi resiliensi, kedermawanan menjadi ketangguhan kolektif,” lanjutnya.
Akito Yanai memperlihatkan dari sisi pelaku pengusaha. Selain mengejar profit, para pelaku usaha juga harus memperhitungkan hubungan harmonis antara manusia dan alam. Bahwa pengusaha jangan melewati batas sampai mengeksploitasi alam dan meningkatkan risiko ancaman bencana.
Pengusaha juga bisa turut menjaga dan mengembangkan teknologi guna meningkatkan kehidupan yang berkelanjutan.
Mochammad Thanthowy Syamsuddin menuturkan bahwa sinergi juga harus berbasis data ilmiah dan faktual. Karena itu menjadi fondasi penting guna menciptakan program dan sinergi berkelanjutan: masyarakat tangguh yang harmonis dengan alam.
Terakhir ujung tombak semua itu peran komunikasi yang diemban media berperan menerjemahkan program dan hasil kolaborasi dari Pentahelix ini. Tujuannya agar masyarakat terpapar informasi yang terbuka dan bisa ikut serta berperan dalam penanggulangan pengurangan risiko bencana serta tetap kritis terhadap kebijakan yang ada. Atas dasar itu media juga harus diberikan kesempatan masuk dalam lingkaran pembentukan atau pengimplementasian kebijakan pengurangan risiko bencana.
Dengan hadirnya talkshow Sinergi Pentahelix diharapkan menjadi jembatan dan ruang kolaborasi berbagai pihak yang transparantif dan transformatif bagi penghidupan masyarakat yang tangguh hadapi bencana. (Arifian Fajar Putera/ ID Humanity Dompet Dhuafa).
Mojokerto, Jawa Timur--Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa perkuat…
Jakarta—Meskipun hidup di dunia tanpa bunyi, teman Tuli masih bisa melafalkan Al-Quran lewat tanda. Dengan…
Medan--Dompet Dhuafa melalui Direktur Program Sosial, Kemanusiaan, dan Dakwah, K.H. Ahmad Shonhaji, MM, menyerahkan santunan…
Bogor—Setiap elemen masyarakat perlu memiliki pengetahuan manajemen bencana, tidak terkecuali para dai. Perannya sebagai pendakwah,…
Pemateri LPM Dompet Dhuafa menyampaikan materi tentang Pemulasaran Jenazah Antara Syar’I dan Tradisi (19/9) Jakarta—100…