amp-web-push-widget button.amp-subscribe { display: inline-flex; align-items: center; border-radius: 5px; border: 0; box-sizing: border-box; margin: 0; padding: 10px 15px; cursor: pointer; outline: none; font-size: 15px; font-weight: 500; background: #4A90E2; margin-top: 7px; color: white; box-shadow: 0 1px 1px 0 rgba(0, 0, 0, 0.5); -webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); } .amp-logo amp-img{width:190px} .amp-menu input{display:none;}.amp-menu li.menu-item-has-children ul{display:none;}.amp-menu li{position:relative;display:block;}.amp-menu > li a{display:block;} /* Inline styles */ div.acss138d7{clear:both;}div.acss5dc76{--relposth-columns:3;--relposth-columns_m:2;--relposth-columns_t:3;}div.acssa07e1{aspect-ratio:1/1;background:transparent url(https://idhumanity.org/wp-content/uploads/2025/06/image-150x150.png) no-repeat scroll 0% 0%;height:150px;max-width:150px;}div.acss6bdea{color:#333333;font-family:Arial;font-size:12px;height:75px;}div.acss32c95{aspect-ratio:1/1;background:transparent url(https://idhumanity.org/wp-content/uploads/2025/04/DMC02986-150x150.jpg) no-repeat scroll 0% 0%;height:150px;max-width:150px;}div.acss93e85{aspect-ratio:1/1;background:transparent url(https://idhumanity.org/wp-content/uploads/2025/03/MTH00038-150x150.jpg) no-repeat scroll 0% 0%;height:150px;max-width:150px;} .icon-widgets:before {content: "\e1bd";}.icon-search:before {content: "\e8b6";}.icon-shopping-cart:after {content: "\e8cc";}
JAKARTA—ID Humanity Dompet Dhuafa melalui Departemen Layanan Dakwah Dompet Dhuafa membuka pembekalan bagi peserta program Dai Ambasador 2025 yang berlangsung di kawasan Jakarta Selatan pada Minggu (23/02/2025).
Selama sepekan para dai akan dilatih untuk menyebarluaskan model dakwah pemberdayaan yang memuat aspek pendidikan, kesehatan, budaya, dan sosial-kemanusiaan Dompet Dhuafa.
Program Dai Ambasador merupakan program program dakwah Dompet Dhuafa yang mengirimkan dai-dai terpilih untuk melakukan dakwah di mancanegara. Ada 100 pendaftar, namun yang terseleksi ada 16 dai tahun 2025 ini.
Adapun negara tujuan Dai Ambassador 2025 ini adalah Australia, Filipina, Hongkong, Jepang, Yunani, Korea Selatan, Perancis, Noumea, Selandia Baru, Thailand, dan Timor Leste.
“Harapannya, Dai Dompet Dhuafa memiliki konsentrasi dalam mengedukasi dan mensosialisasi ZISWAF, dan yang paling penting adalah apa yang dapat dijalankan, dilaksanakan dari program-program bersumber dari ZISWAF,” ujar Ahmad Shonhaji selaku Direktur Program Sosial, Kemanusiaan dan Dakwah Dompet Dhuafa usai pembukaan resmi.
Program Dai Ambasador ini, ungkap Shonhaji, digelar perdana pada tahun 2013. Pada saat itu mitra dan diaspora Indonesia merindukan dakwah Indonesia.
“Pada tahun itu, negara tujuan Dai Ambassador meliputi Korea Selatan, Hongkong, Filipina dan Australia. Per tahun 2025, sudah ada 40 negara yang menjadi penerima manfaat. Dalam setahun rata-rata ada 12 negara yang dituju,” ungkap Ahmad Pranggono, Manajer Layanan Dakwah Dompet Dhuafa.
Mitra Dompet Dhuafa dalam program ini ada dua, bebernya, yakni Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan mitra umum. “Mitra umum seperti pengelola masjid atau majelis taklim. Mitra-mitra ini yang akan membantu mengatur, mengalokasikan, ke titik dakwah-dakwah setiap harinya,” lanjut Pranggono.
Adapun para dai yang lolos seleksi merupakan kualifikasi yang disepakati oleh mitra dengan Dompet Dhuafa, misalnya membutuhkan dai yang lelaki atau yang perempuan, dai yang memiliki kemampuan qiroah atau seorang hafidz 30 Juz dan lainnya.
Dalam dakwahnya, Dai-dai Dompet Dhuafa menggunakan metode dakwah cinta kasih atau welas asih. Hal ini merupakan semangat dakwah Dompet Dhuafa untuk menyayangi sesama dan semua. Hal ini yang akan diperbanyak selama pembekalan para dai ini.
Di daerah tujuan, tambah Pranggono, saat pelaksanaan dakwah para dai juga diberikan kebebasan. “TIdak harus di acara formal, boleh juga di acara non-formal, misal mengaji di kafe, di komunitas dan lain-lain. Bila perlu dakwah on the street. Dahulu Dai Ambassador di Hongkong, mengaji bersama di Victoria Park.”
Dai Ambassador memiliki tiga visi, yakni dakwah islamiyah, dakwah ZISWAF, dan dakwah wathaniyah.
Dakwah Islamiyah, pungkas Pranggono, memaparkan bagaimana Islam yang penuh dengan kasih sayang. “Dakwah ziswaf adalah dakwah yang mengajarkan pentingnya zakat dan pengorganisasian untuk implementasi pengentasan kemiskinan.”
Ketiga, ungkap Pranggono, dakwah wathaniyah, yaitu dakwah mencintai dan menjaga NKRI.
Secara garis besar visi tersebut adalah untuk berkontribusi di dunia global dalam peran-peran pengentasan isu-isu kemanusiaan.
Muhammad Abdul Ghafur salah satu peserta Dai Ambassador 2025 dengan tujuan negara Yunani, berharap amanah yang ia dan dai lainnya emban dapat terlaksana dengan baik.
“Kami juga berharap, masyarakat (penerima manfaat) dapat menyerap ilmu dengan baik agar dakwah yang tersampaikan dapat diamalkan dengan baik.”
Program Dai Ambasador ini juga akan menginisasi jemaah untuk membentuk pusat belajar mengaji di luar negeri. Harapannya, langkah tersebut sebagai kontribusi nyata dai Indonesia dalam mewariskan dan menjaga nilai-nilai keislaman yang damai di seluruh penjuru dunia. (Muhammad Afriza Ardha/ Arifian Fajar Putera/ ID Humanity)
Samarinda, Kalimantan Timur—“Kita tidak hanya bisa menumbuhkan kebaikan dalam sebuah aksi, tapi kita juga bisa…
Tangerang Selatan—Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa) menggelar Open House Idul Adha 1446 H di Gedung…
Ambon—Pada Rabu (11/6/2025), Dai Pemberdaya Dompet Dhuafa Maluku, Abdul Indra Suparman, S.Pd., meraih penghargaan dalam…
Jakarta—Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) di seluruh Indonesia turut menyemarakkan program Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa…
NTT—ID Humanity Dompet Dhuafa melalui Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa) sukses melaksanakan Pelatihan Dasar Kader…
Tangerang Selatan—ID Humanity Dompet Dhuafa melalui Disaster Management Center (DMC) mengajak masyarakat untuk turut serta…